Main Article Content

Indah Utami
Antarini Idriansari
Herliawati

Fenomena kekerasan menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi anak-anak dalam rentang kehidupannya.
Kekerasan fisik dan kekerasan verbal merupakan bentuk kekerasan yang sering terjadi pada anak dan dilakukan oleh
orang tuaselama proses pengasuhan.Selama pengasuhan sudah selayaknya orang tua terutama ibu bertanggung jawab
terhadap anak dalam hal mendidik, mengasihi, dan membimbing karena ibu merupakan tempat perkembangan awal
seorang anak sejak saat kelahirannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi ibu
dengan kekerasan fisik dan kekerasan verbal pada anak usia sekolah di SD Negeri 11 Indralaya tahun 2013. Desain
penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini
didapatkan dengan menggunakan metode probability sampling-cluster sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100
orang.Pada penelitian ini peneliti menggunakan tiga macam kuesioner, yaitu kuesioner skala kematangan emosi,
kuesioner kekerasan fisik, dan kuesioner kekerasan verbal. Hasil analisis menggunakan uji statistic Chi-Square dengan
derajat kepercayaan 95% dan α= 5%. Hasil penelitian diperoleh data bahwa dari total 100 orang responden, sebanyak
38 ibu (38%) yang emosinya tidak matang melakukan kekerasan fisik dan sebanyak 49 ibu (49%) yang emosinya
matang melakukan kekerasan fisik dengan P value = 0,723. Sebanyak 35 ibu (35%) yang emosinya tidak matang
melakukan kekerasan verbal dan sebanyak 47 ibu lainnya (47%) yang emosinya matang melakukan kekerasan verbal
dengan P value = 0,892. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara kematangan
emosi ibu dengan kekerasan fisik dan kekerasan verbal pada anak usia sekolah di SD Negeri 11 Indralaya. Penelitian ini
hendaknya bermanfaat bagi masyarakat terutama ibu terkait perlindungan terhadap anak.

Keywords: kematangan emosi kekerasan fisik kekerasan verbal