Pengaruh Ekstrak Kedelai (Glycine max) Terhadap Testis dan Epididimis Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Strain Sprague Dawley
Main Article Content
Infertilitas merupakan masalah yang dialami pria dan wanita di seluruh dunia. Salah satu tumbuhan yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria adalah kedelai, karena isoflavon yang terkandung dalam kedelai bersifat estrogen like dan antiandrogenik sehingga dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kedelai (Glycine max) terhadap berat testis, diameter tubulus seminiferus, tebal epitel germinal tubulus seminiferus, berat epididimis, dan tebal epitel epididimis pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) strain Sprague Dawley. Penelitian eksperiment in vivo ini telah dilakukan dengan menggunakan 24 sampel yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan masing-masing diberikan ekstrak kedelai dengan dosis 2,54 mg, 3,78 mg dan 5,04 mg secara oral, kemudian pengaruh ekstrak kedelai dinilai setelah 48 hari. Setelah itu dilakukan analisis menggunakanone way ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji Post hoc Bonferroni. Semua analisis menggunakan komputerisasi SPSS Versi18. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak kedelai (Glycine max) pada dosis 3,78 mg dan dosis 5,04 mg terhadap berat testis, diameter tublus seminiferus, tebal epitel germinal tubulus seminiferus, berat epididimis dan tebal epitel epididimis tikus putih jantan (Rattus norvegicus).