Main Article Content

Shalini Nadarajah
Inda Astri
Yulia Farida Yahya

Pruritus uremik yang merupakan sensasi yang mengarahkan keinginan untuk menggaruk, yang sering terjadi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.Pruritus uremik sering merupakan masalah utama bagi pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir dan sering terjadi pada 10-85% pasien hemodialisis.Kondisi ini lebih umum pada lelaki yang tidak bekerja.Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik klinis pruritus uremik pada pasien gagal ginjal kronik yang mendapat hemodialisis. Diambel sampel 92 orang pasien gagal ginjal kronik yang mendapat hemodialisis dari tahun 2014-2016 dengan metode consecutive sampling. Data diperoleh dari rekam medik pasien pruritus uremik di RSUP Palembang tahun 2014-2016. Diambil sampel 90 orang pasien pruritus uremik yang mendapat hemodialisis dari tahun 2014-2016 dengan metode consecutive sampling. Data diperoleh dari rekam medik pasien PU di RSUP Palembang tahun 2014-2016. Analisis data dilakukan dengaan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan uji statistik chi-square test dan Odd ratio serta korelasi rank spearman. Pasien PU paling banyak merasakan gatal sedang yaitu 41 pasien (45.6%), di dominasi oleh laki-laki yaitu 59 pasien (65.6%), paling banyak terjadi pada usia 59 sampai 66 tahun yaitu 22 pasien (24.4%), paling banyak melakukan cuci darah pada tahun 2015 yaitu 39 pasien (43.3%), dan semua pasien mendapat durasi hemodialisis 1 sampai 5 tahun dengan frekuensi 2 kali seminggu.Hasil uji statistik pada penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan tingkat keparahan PU dengan jenis kelamin sedangkan nilai korelasi yang diperoleh adalah 0.018 yang tergolong korelasi sangat lemah dan tidak signifikan secara statistic.

Keywords: karakteristik klinis pruritus uremik hemodialisis