Main Article Content

Risa Vera
Mas Ayu Rita Dewi
Nursiah

Insiden epilepsi belum diketahui secara pasti, namun epilepsi paling sering terjadi pada masa bayi dan anak. Pada yahun
1981, International League of Epilepsy (ILAE) membuat klasifikasi epilepsi berdasarkan tipe kejang yaitu kejang
parsial, kejang umum dan kejang yang tak terklasifikasi. Dengan menggunakan klasifikasi ini, diagnosis lebih mudah
ditegakkan. Namun kelemahannya, seorang pasien bisa saja mengalami beberapa jenis kejang sekaligus, baik terjadi
bersamaan maupun pada waktu yang berlainan, sehingga diagnosis epilepsi menjadi kurang tepat dan terapi menjadi
tidak adekuat. Untuk lebih mempertajam diagnosis, pada tahun 1989 ILAE merevisi klasifikasi epilepsi menjadi
sindrom epilepsi berdasarkan sekumpulan tanda dan gejala yang muncul bersamaan dalam suatuserangan epilepsi .
Dengan menggunakan sistem klasifikasi ILAE tahun 1989, diagnosis epilepsi menjadi lebih tepat dan tatalaksana yang
diberikanpun menjadi lebih terarah. Dengan demikian prognosis penyakit akan lebih baik dan kualitas hidup penderita
epilepsi menjadi lebih optimal.

Keywords: epilepsi sindrom epilepsi klasifikasi kejang anak