Main Article Content

Mohammad Fiqih
Riani Erna
Safyudin

Proptosis merupakan suatu kondisi penonjolan bola mata ke depan yang merupakan manifestasi umum dari berbagai penyakit orbita. Pemeriksaan yang rutin dilakukan untuk mendiagnosis proptosis berupa eksoftalmometri dan juga CT Scan Orbita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai diagnostik eksoftalmometer Hertel terhadap CT Scan orbita (gold standard) dalam menilai derajat keparahan proptosis di Poliklinik Mata RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini menggunakan desain uji diagnostik dan menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien di Poliklinik Mata RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang dalam periode 1 November 2016 – 31 Oktober 2018. Didapatkan besar sampel total sebesar 81 orang pasien proptosis. Dari 81 orang pasien proptosis, terdapat 66 proptosis unilateral dan 15 proptosis bilateral sehingga jumlah pemeriksaan mata proptosis yang dilakukan adalah 96. Data dianalisis menggunakan teknik uji diagnostik dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel 2x2.Terdapat 81 kasus proptosis, 44,4% berusia 40-49 tahun dan 64,2% adalah perempuan. Etiologi proptosis terbanyak adalah neoplasma (44,4%) diikuti oleh endokrin (19,8%). Tipe proptosis terbanyak adalah unilateral yaitu sebesar 81,5%. Eksoftalmometer Hertel dalam menilai proptosis derajat ringan dan derajat sedang memiliki sensitivitas yang cukup tinggi yaitu 86,8% dan 81,3% dan spesifisitas yang tinggi yaitu 91,4% dan 90,6%. Eksoftalmometer Hertel dalam menilai proptosis derajat berat memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi yaitu 95,6% dan 94,5%.Eksoftalmometer Hertel mumpuniuntuk digunakan sebagai alat skrining dan diagnostik dalam menentukan derajat keparahan proptosis di wilayah kerja puskesmas.

Keywords: Uji diagnostik proptosis derajat keparahan proptosis eksoftalmometer Hertel CT Scan Orbita