Pola Jumlah Trombosit Pasien Rawat Inap DBD RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Dengan Hasil Uji Serologi Positif yang Diperiksa di Laboratorium Graha Spesialis RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Main Article Content
Trombositopenia merupakan salah satu kriteria laboratoris non spesifik yang digunakan dalam penegakkan diagnosis
DBD berdasarkan kriteria WHO. Diagnosis pasti DBD ditegakkan berdasarkan pemeriksaan serologi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pola jumlah trombosit penderita DBD dengan hasil uji serologi positif.Penelitian ini
termasuk studi retrospektif dengan menggunakan data hasil pemeriksaan laboratorium pasien rawat inap DBD RSUP
Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang diperiksa di Laboratorium Graha Spesialis RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang periode Januari-Desember 2009. Ada 13 pasien DBD dengan hasil uji serologi positif, 1 pasien (7.6%)
dengan IgM positif, 5 pasien (38.4%) dengan IgG positif, dan 7 pasien (53.8%) dengan IgG dan IgM positif.Pada hari
ke-2 perjalanan penyakit hanya terdapat 1 subjek, jumlah trombosit (124.000/mm3
) dengan IgG positif. Pada hari ke-3,
jumlah trombosit terendah pada penderita IgM positif (36.000/mm3
). Pada hari ke-4, jumlah trombosit terendah pada
penderita IgM positif (45.000/mm3
). Pada hari ke-5, jumlah trombosit terendah pada penderita IgM positif
(60.000/mm3
). Pada hari ke-6, jumlah trombosit terendah pada penderita IgM positif (79.000/mm3
). Pada hari ke-7,
jumlah trombosit terendah pada penderita IgG dan IgM positif (84.750/mm3
). Pada hari ke-8, tidak ada data IgM positif.
Jumlah trombosit terendah hari ke-8 pada penderita IgG positif (106.750/mm3
). Pada hari ke-9, jumlah trombosit
terendah pada penderita IgG positif (49.00/mm3
). Pada hari ke-10, jumlah trombosit terendah pada penderita IgG positif
(68.000/mm3
). Berdasarkan hasil penelitian ini penderita dengan jenis infeksi primer cenderung memiliki jumlah
trombosit lebih rendah dibanding dengan jenis infeksi sekunder pada fase awal penyakit.