Main Article Content

Wilsen
Denny Satria
Yuli Doris M.
Abla Ghanie

Otitis media supuratif kronik (OMSK) dengan kolesteatoma pada anak dapat menyebabkan tuli konduktif derajat ringan
sampai berat. Kehilangan pendengaran merupakan komplikasi OMSK yang paling sering. Penurunan pendengaran pada
anak-anak penderita OMSK telah dihubungkan dengan ketidakmampuan belajar dan performa sekolah yang buruk.
OMSK masih menjadi masalah kesehatan utama di negara maju dan berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran audiologi dan temuan intraoperatif pada anak-anak penderita OMSK dengan kolesteatoma di RS
Moh Hoesin Palembang. Studi deskriptif retrospektif dilakukan di bagian rawat inap THT-KL RSUP Moh. Hoesin
Palembang, melibatkan 40 anak-anak penderita OMSK dengan kolesteatoma yang telah menjalani pembedahan dari
Januari 2009 sampai Januari 2012. Pada audiometri didapatkan anak-anak dengan gangguan pendengaran derajat ringan
sebanyak 3 pasien (7,5%), derajat sedang 4 pasien (10%), derajat sedang berat 10 pasien (25%), derajat berat 8 pasien
(20%), derajat sangat berat 15 pasien (37,5%). Besarnya air bone gap sebelum operasi adalah <20 dB pada 1 pasien
(2,5%), 21-40 dB 17 pasien (42,5%), 41-60 dB 22 pasien (55%). Rantai tulang pendengaran saat temuan intraoperatif
pasien tersering dijumpai hanya tersisa basis stapes pada 27 pasien (67,5%) dan letak kolesteatoma pada kavum timpani
dan kavum mastoid pada 31 pasien (77,5%)

Keywords: OMSK gangguan pendengaran temuan intraoperatif