Main Article Content

Dessy Adhriyani
Kusuma Harimin
Zulkifli
Irsan Saleh

Penggunaan pipaendotrakea (Endotracheal tube/ETT) yang memiliki cuff(balon) adalah merupakan suatu praktik standar untuk
fasilitas pemberian ventilasi tekanan positif dan juga sebagai proteksi jalan napas terhadap aspirasi dari isi lambung. Tujuan
penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas penggunaan saline normal dan udara dalam pengembangan cuff pipa
endotracheal untuk mengurangi resiko sakit tenggorokan pascaintubasi pada pasien yang mendapatkan anestesi umum inhalasi
dan N2O.Penelitian ini merupakan uji klinik berpembanding secara tersamar ganda terhadap 70 pasien dengan status fisik ASA III yang akan menjalani anestesi umum. Pasien dibagi dalam dua kelompok dengan jumlah masing-masing 35 pasien. Kelompok
pertama menggunakan udara sebagai media pengembangan cuff ETT, sedangkan kelompok kedua menggunakan saline normal.
Rasa nyeri dinilai dengan mengunakan skala VAS. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata tekanan intracuff pada
kelompok saline normal lebih rendah dibandingkan dengan kelompok media udara dimana rerata tekanan intracuff selama
operasi pada kelompok saline normal 26,71±0,92 mmHg dengan rerata VAS adalah0,91±1,29 cm sedangkan pada kelompok
media udara 34,63±4,81 mmHg dengan rerata VAS adalah2,37±1,190 cm dengan p<0,0001.Penggunaan saline normal lebih
efektif dibandingkan media udara dalam pengembangan cuff ETT untuk mengurangi resiko sakit tenggorokan pascaintubasi pada
pasien yang mendapatkan anestesi umum inhalasi dan N2O.

Keywords: Saline Normal Udara dan Sakit Tenggorokan