Main Article Content

Ferdinand
Athuf Thaha
Rusmawardiana
R.M. Suryadi Tjekyan

Pemeriksaan kerokan kulit memiliki sensitifitas bervariasi tergantung lokasi dan cara pengambilan sampel. Skin surface
biopsy merupakan metoda pengambilan sampel kulit non invasif menggunakan lem cyanoacrylat, yang dapat digunakan
untuk mendiagnosa skabies Namun nilai diagnostik SSB pada kudis tidak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan nilai diagnostik Skin surface biopsy pada skabies di RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang. Penelitian
observasional analitik laboratorik dalam bentuk uji diagnostik dengan rancangan potong lintang ini dilakukan dari bulan
April sampai Mei 2013. Sebanyak 107 pasien pasien presumtif skabies di Poliklinik IKKK Divisi Dermatologi Infeksi
RSUP Dr. Mohammad. Hoesin Palembang yang memenuhi kriteria penerimaan diikutsertakan sebagai subjek penelitian
secara consecutive sampling. Semua subjek dievaluasi oleh dermatovenereologist sebagai "gold standard", Skin surface
biopsy dan skin scrapings. Sensitifitas (Sn) dan spesifisitas (Sp) SSB adalah 80% dan 58% (area under curve 0,692;
positive predictive value 93,8%; negative predictive value 27%; positive likelihood ratio 1,92; negative likelihood ratio
0,34 dan akurasi 77,5%). Sensitifitas (Sn) dan spesifisitas (Sp) KK adalah 43,2% dan 75% (area under curve 0,591;
positive predictive value 93%; negative predictive value 14,3%; positive likelihood ratio 1,73; negative likelihood ratio
0,76 dan akurasi 46,7%). Skin surface biopsy merupakan pemeriksaan yang sensitif dan akurat, namun kurang spesifik
dibandingkan dengan skin scrapings pada skabies.

Keywords: Skin surface biopsy skin scrapings nilai diagnostik