Main Article Content

Muhammad Bahori
Nursiah Nasution
Theodorus

Protein dalam urin biasanya menandakan penyakit ginjal atau nefritis, tetapi sebenarnya proteinuriatidak selalu
menunjukkanpenyakit ginjal.Pengeluaran protein dalam urin yang mirip dengan yang terjadi pada nefritis dapat timbul
setelah olahraga, tetapi keadaan ini tidak berbahaya, bersifat sementara dan reversibel.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efek latihan fisik intensitas sedang terhadap kadar albumin urin mahasiswa Akademi Keperawatan Kesdam
II Sriwijaya Palembang.Penelitian Quasi Experimental dengan rancangan one group pre-post test design di Kampus
Akademi Keperawatan Kesdam II Sriwijaya Palembang yang berlangsung dari tanggal 29 April 2013 sampai dengan 20
Mei 2013. 23 orang sampel terpilih menyelesaikan latihan fisik intensitas sedang; jogging menempuh jarak 1800 meter
dalam 20 menit 3 kali seminggu. Semua sampel dilakukanpengukuran albumin urin sebelum dan sesudah latihan fisik
intensitas sedang.Data dideskripsikan dalam bentuk tabel dan diolah dengan menggunakan uji t-brpasangan pada
SPSS 17.Hasil penelitan menunjukkan bahwa rerata umur sampel 18,61 ± 0,941 tahun, dengan Indeks Masa Tubuh
(IMT) 20,90 ± 2,323. Kadar albumin urin sebelum latihan fisik intensitas sedang 4,57 ± 2,041 µg/mg kreatinin,
meningkat menjadi 23,22 ± 13,111 µg/mg kreatinin setelahnya. Ada perbedaan yang bermakna kadar albumin urin
sebelum dan setelah latilah intensitas fisik sedang selama 3 minggu (p = 0,000).Ada efek latihan fisik intensitas sedang
terhadap kadar albumin urin, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek intensitas latihan fisik
(seperti; intensitas ringan, sedang dan berat) terhadap kadar albumin urin atau komponen protein urin lainnya.

Keywords: latihan fisik intensitas sedang kadar albumin urin