Prevalensi Depresi pada Narapidana di Lembaga Permasyarakatan Anak
Main Article Content
Depresi merupakan suatu gangguan afektif, yang pada umumnya ditandai dengan hilangnya minat atau kegembiraan
dan berkurangnya energi sehingga mudah lelah dan berkurangnya aktivitas. Masa remaja merupakan periode rentan
untuk gejala depresi berkembang dan angka depresi lebih tinggi didapati pada remaja yang menjadi narapidana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan tingkat depresi menurut usia, tingkat pendidikan, lama
hukuman dijatuhkan, dan tempat tinggal pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas IIA Palembang
tahun 2013. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan pada
bulan Juli-Desember 2013. Dari 151 narapidana, didapatkan sampel penelitian sebanyak 122 narapidana yang
memenuhi kriteria inklusi. Data didapat dari hasil pengisian kuesioner Beck Depression Inventory II. Prevalensi depresi
pada narapidana adalah 75,4%, dengan tingkat depresi berupa depresi minimal (tidak depresi) 24,6%, depresi ringan
28,7%, depresi sedang 38,5%, dan depresi berat 8,2%. Berdasarkan usia, kelompok usia remaja awal paling banyak
mengalami depresi, yaitu 100%. Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan, kelompok tidak tamat SD paling banyak
terkena depresi, yaitu 85,0%. Pada lama hukuman dijatuhkan, kelompok vonis 7-12 bulan paling banyak terkena
depresi, yaitu 88,0%. Lalu, menurut tempat tinggal, narapidana yang sebelumnya tinggal di Palembang yang paling
banyak mengalami depresi, yaitu 76,2%.Terdapat 75,4% narapidana yang mengalami depresi dengan tingkat depresi
yang paling banyak terjadi adalah depresi sedang. Kelompok yang paling banyak terkena depresi adalah kelompok usia
remaja awal, kelompok tidak tamat SD, kelompok vonis 7-12 bulan, dan narapidana yang sebelumnya tinggal di
Palembang.