Main Article Content

Kemas Ya'kub
Radiyati Umi Partan
Mohammad Habib

Pemeriksaan gula darah merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis diabetes melitus. Hasil
pemeriksaan gula darah pasien tidak cukup menggambarkan kondisi gula darah pasien, sehingga diperlukan
pemeriksaan lain dengan menilai kadar HbA1c. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi antara kadar
gula darah 2 jam postprandial dan nilai HbA1c.Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan
desain cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien yang melakukan pemeriksaan gula darah di Laboratorium
Klinik Graha Spesialis RSMH Palembang. Dengan metode purposive sampling, diperoleh 121 orang sampel penelitian.
Diperoleh kadar gula darah 2 jam postprandial tidak normal sebanyak 65,3% dan normal sebanyak 34,7%. Usia
terbanyak subjek penelitian dengan kadar gula darah 2 jam postprandial tidak normal adalah 15-64 tahun (52,3%). Jenis
kelamin terbanyak subjek penelitian dengan kadar gula darah 2 jam postprandial tidak normal adalah laki-laki (34,7%).
HbA1c subjek penelitian tidak normal sebanyak 61,2% dan normal 38,8%. Usia terbanyak subjek penelitian dengan
nilai HbA1c tidak normal adalah 15-64 tahun (31,5%). Jenis kelamin terbanyak subjek penelitian dengan nilai HbA1c
tidak normal adalah laki-laki (31,4%).Perbandingan antara laki-laki dengan perempuan adalah 1,02:1. Rerata ±
simpangan baku kadar gula darah 2 jam postprandial dan nilai HbA1c berturut-turut adalah 191,1 ± 89,3 mg/dl dan7,0
± 1,98 %. Hasil tabulasi silang antara kadar gula darah 2 jam postprandialdan nilai HbA1c menunjukkan bahwa pada
subjek penelitianyang memiliki kadar gula 2 jam postprandial tidak normal, diperoleh sebanyak 15 (12,4%) orang
memiliki nilai HbA1c normal dan 64 (52,9%) orang memiliki nilai HbA1c tidak normal. Terdapat korelasi yang kuat
antara kadar gula darah 2 jam postprandialdan nilai HbA1c (r=0,638; p=0,0005).

Keywords: diabetes melitus gula darah 2 jam postprandial HbA1c