Main Article Content

Filissa Thilfani Haryono
Ibrahim
Enny Kusumastuti

Orbital pseudotumor adalah reaksi inflamasi kronis yang mengenai jaringan orbita mata dimana etiologinya tidak diketahui. Gejalanya mencakup penonjolan bola mata dan kongesti palpebra dengan edema. IOIS memiliki berbagai gejala klinis, tergantung pada struktur orbital yang telibat, tingkat inflamasi dan fibrosis. Proptosis adalah presentasi yang paling sering, diikuti oleh pembengkakan kelopak mata dan pembatasan pada motilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaianpenonjolan bola matapada penderita orbital pseudotumor rawat inap dan rawat jalan di Poliklinik Mata RSUP dr. MohammadHoesin Palembang periode Mei 2008 sampai April 2013. Penelitian deskriptif menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien orbital pseudotumor rawat inap dan rawat jalan di Poliklinik Mata RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Dalam periode 5 tahun, terhitung sejak Mei 2008 sampai April 2013, terdapat 78 pasien yang didiagnosis menderita Pseudotumor di bagian Subdivisi Tumor dan Rekonstruksi Poliklinik Mata RSUP dr. Moh. Hoesin Palembang. Dari 78 kasus tersebut, hanya 34 kasus yang memiliki rekam medik serta memenuhi kriteria inklusi. Distribusi karakteristik penderita orbital pseudotumor berdasarkan keluhan utama yang paling banyak adalah penonjolan bola mata sebanyak 29 kasus (85,29%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam periode 5 tahun, terhitung sejak Mei 2008 sampai April 2013, terdapat 78 pasien yang didiagnosis menderita pseudotumor. Hasil ini lebih besar dibandingkan dengan survei yang dilakukan di beberapa rumah sakit. Keluhan utama yang paling banyak pada kasus adalah penonjolan bola mata sebanyak 29 kasus (85,29%).

Keywords: orbital pseudotumor tekanan intraokular gambaran histopatologi proptosis