Main Article Content

Indri Seta Septadina
Hertanti Indah L.
Rizka

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang sering terjadi pada anak dan perlu mendapatkan perhatian serius. Untuk memberantas infeksi dan mencegah komplikasi lebih lanjut perlu diberikan antimikroba sesuai hasil biakan urin dan kepekaan kuman. Dalam dekade terakhir ini, resistensi bakteri penyebab ISK pada anak terhadap antimikroba semakin meningkat sehingga perlu dilakukan penelitian terbaru mengenai hal ini. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi RSMH dengan mengambil arsip rekam medik berupa hasil biakan urin dan kepekaan bakteri terhadap antimikroba pada pasien anak yang diperiksa selama tahun 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa E. coli merupakan jenis bakteri terbanyak yang ditemukan (34,3%), diikuti oleh S. aureus (18,9%), dan K. pneumoniae (16,3%. E. coli merupakan jenis bakteri terbanyak pada anak laki-laki (30%) maupun anak perempuan (68%). E. coli juga merupakan jenis bakteri terbanyak yang ditemukan pada anak usia 0-12 tahun. S. aureus merupakan jenis bakteri terbanyak yang ditemukan pada anak usia 12-18 tahun. E. coli dan K.pneumoniae masih sensitif terhadap amikasin, imipenem tetapi telah resisten terhadap kotrimoksazol dan seftriakson, sedangkan S. aureus masih sensitif terhadap vankomisin dan amiksasin tetapi telah resisten terhadap penisilin dan ampisilin. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bakteri penyebab ISK pada anak di RSMH masih sensitif terhadap amikasin dan imipenem, tetapi sebagian besar juga telah resisten terhadap kotrimoksazol dan seftriakson.

Keywords: infeksi saluran kemih pada anak kepekaan bakteri terhadap antimikroba