Main Article Content

Reinanda Marizki R.
Zulkhair AlI
R.M. Suryadi Tjekyan

Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Salah satu komplikasi dari penyakit
ginjal kronik yaitu ketidakseimbangan pengaturan fosfat yang nantinya dapat menyebabkan Gangguan Mineral dan
Tulang pada Penyakit Ginjal Kronik USRDS (United States Renal Data System) (1993), mencatat prevalensi
hiperfosfatemia masih 53,6 %, walaupun pengikat fosfat sudah diberikan pada sekitar 80% kasus. Penelitian ini
bertujuan untuk mencari hubungan antara kepatuhan dan pola konsumsi obat pengikat fosfat terhadap kadar fosfat
pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium V. Penelitian ini adalah suatu studi observasional laboratorik analitik
dengan rancangan cross sectional di bagian Instalasi Hemodialisis RSMH Palembang. Sampel yang diambil
adalah seluruh pasien PGK stadium V atau gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis di Instalasi
Hemodialisa RSMH Palembang dalam periode Oktober-November 2012. Seluruh data diolah dengan menggunakan
SPSS versi 20 dan hipotesis akan diuji dengan menggunakan uji kai kuadrat. Dari 142 responden diperoleh 72,5%
responden mengalami hiperfosfatemia. Sebanyak 59,9% responden tidak patuh dalam konsumsi obat pengikat
fosfat dan 71,2% responden salah dalam pola konsumsi obat pengikat fosfat. Selanjutnya, sebanyak 61,6%
responden memiliki motivasi rendah serta 50,4% responden memiliki pengetahuan yang rendah mengenai obat
pengikat fosfat. Sebanyak 57% responden patuh terhadap diet rendah fosfat. Berdasarkan uji chi square nilai p <
0,05 jadi terdapat hubungan antara kepatuhan dan pola konsumsi obat pengikat fosfat terhadap kadar fosfat
pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium V. Kesimpulan Terdapat hubungan antara kepatuhan dan pola konsumsi
obat pengikat fosfat terhadap kadar fosfat pasien penyakit ginjal kronik stadium V.

Keywords: Penyakit Ginjal Kronik Kepatuhan Obat pengikat fosfat