Main Article Content

Phey Liana
Kemas Ya'kub Rahadiyanto
Dodi Maulana

Pasien hemodialisis kronik lebih berisiko untuk mendapat infeksi Blood Borne Virus (BBV) seperti hepatitis B, hepatitis C, dan
HIV karena penggunaan akses vaskular berulang. Pada pasien hemodialisis terdapat tiga faktor risiko utama mempengaruhi
terjadinya penularan infeksi BBV yaitu, riwayat transfusi darah, riwayat transplantasi ginjal, dan durasi hemodialisis. Prevalensi
BBV pada pasien hemodialisis berkisar 12-29%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi BBV di lingkungan
hemodialisis. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional, dengan pendekatan potong lintang. Data diperoleh dari
catatan medik pasien hemodialisis di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari 2013-
31 Desember 2013. Dari 290 catatan medik pasien didapat 92 catatan medik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Didapatkan 6 (6,5%) pasien terinfeksi HCV, 5 (5,4%) pasien terinfeksi HBV, 2 (2,2%) pasien terinfeksi HIV, dan tidak
didapatkan pasien dengan koinfeksi. Pasien yang terinfeksi HBV dan HCV lebih banyak perempuan dari laki-laki. Infeksi Lebih
banyak didapatkan pada pasien dengan riwayat transfusi darah. Rerata lama hemodialisis pasien yang terinfeksi lebih besar
dibanding rerata pasien yang tidak terinfeksi dan rerata lama hemodialisis seluruh pasien. Pasien yang terinfeksi HBV dan HCV
memiliki rerata usia lebih kecil dibanding dengan rerata usia pasien yang tidak terinfeksi. Prevalensi HCV pada pasien
hemodialisis kronik di Instalasi Hemodialisis RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang adalah 6,5%, prevalensi HBV adalah
5,4%, dan prevalensi HIV adalah 2,2%. Pasien perempuan lebih banyak terinfeksi HBV dan HCV. Pasien dengan riwayat
transfusi darah lebih banyak terinfeksi. Rerata lama hemodialisis pasien terinfeksi lebih lama dibanding pasien yang tidak
terinfeksi.

Keywords: Hemodialisis Blood Borne Virus