Main Article Content

Pierre Ramandha K.
Hasri Salwan
Safyudin

Regurgitasi merupakan gejala klinis yang paling sering ditemukan pada gastroesophageal reflux (GER). GER
disebabkan perkembangan sistem saluran pencernaan bagian atas yang belum sempurna, sehingga menyebabkan isi
lambung bergerak naik ke esophagus dan mulut. Regurgitasi merupakan keadaan normal yang terjadi pada bayi usia
dibawah 6 bulan dan akan berhenti dengan sendirinya seiring pematangan saluran pencernaan. Stridor merupakan
komplikasi gejala saluran pernapasan yang sering dikeluhkan oleh orang tua terhadap bayinya yang mengalami
regurgitasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara regurgitasi dan gejala stridor pada bayi 1-6 bulan
di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Pakjo Kota Palembang.Penelitian ini menggunakan metode observasional
analitik dengan desain cross sectional. Populasinya adalah bayi usia 1-6 bulan yang dibawa ke Posyandu di wilayah
kerja Puskesmas Pakjo Palembang periode bulan Oktober-Desember 2014. Sampel terdiri dari 81 bayi yang didapatkan
dengan caraconsecutive sampling.Subjek penelitian sebanyak 81 bayi, diantaranya 28 bayi (34,6%) yang mengalami
stridor dengan rata-rata frekuensi regurgitasi 3,25+1,26 kali per hari, dan 53 bayi (65,4%) yang tidak mengalami stridor
dengan rata-rata frekuensi regurgitasi 2,45+1,15 kali per hari. Hasil uji man whitney didapatkan P=0,006. Terdapat
hubungan yang bermakna antara stridor dan frekuensi regurgitasi.Rata-rata frekuensi regurgitasi pada bayi yang
mengalami stridor lebih sering dibandingkan bayi yang tidak mengalami stridor.

Keywords: GER Frekuensi Regurgitasi Stridor Usia 1-6 bulan