Main Article Content

Abdiaman Putra Dawolo
Denny Satria Utama
Bahrun Indawan Kasim

Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas THTKL yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Gejala dan tanda karsinoma nasofaring yang sering berupa benjolan di leher, obstruksi hidung, epistaksis dan diplopia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil klinis karsinoma nasofaring di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2014-2015.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berupa serial kasus dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Sampel penelitian ini adalah semua rekam medik pasien karsinoma nasofaring di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2014-2015. Pada tahun 2014 terdapat sebanyak 60 kasus (16,85%) dan pada tahun 2015 terdapat 50 kasus (14,53%) dari total pasien KNF yang datang ke RSMH. Pasien KNF paling banyak (30,91%) terdapat pada kelompok usia 46-55 tahun. Sebanyak 72,73% pasien KNF adalah laki-laki. Gejala yang paling sering ditemui adalah hidung tersumbat (49,09%), benjolan di leher (43,64%), dan mimisan (36,36%). Sebanyak 81,82% kasus KNF adalah KNF WHO III, selebihnya adalah KNF WHO II (15,45%) KNF WHO I (2,73%). Mayoritas kasus KNF adalah KNF stadium IV (77,27%). Pasien KNF paling banyak terdapat pada kelompok usia 46-55 tahun. KNF lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Gejala klinik yang paling sering ditemui adalah hidung tersumbat, benjolan di leher dan mimisan. Mayoritas gambaran histopatologi KNF adalah KNF WHO III. Sebagian besar penderita KNF didiagnosis sebagai KNF stadium IV.

Keywords: gambaran histopatologi karsinoma nasofaring stadium