Main Article Content

Almira Nur Amalia
Yulia Iriani
Hertanti Indah Lestari

Segala kontak dengan pelayanan kesehatan dimana anak tetap tidak mendapatkan vaksinasi yang dibutuhkan padahal
anak tersebut memenuhi syarat untuk divaksinasi disebut missed opportunities vaksinasi (MOV). MOV terbukti menjadi
salah satu penyebab rendahnya cakupan imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian dan
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya MOV di Kecamatan Sukarame sebagai salah satu kecamatan di Kota
Palembang dengan cakupan imunisasi rendah. Penelitian dengan model potong lintang dilakukan di pelayanan kesehatan
primer milik pemerintah di Kecamatan Sukarame. Dilakukan wawancara pada 134 orang tua/wali dari anak yang berusia
kurang dari 3 tahun yang datang ke pelayanan kesehatan. Kartu imunisasi dilihat untuk menentukan status imunisasi anak.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya MOV dibagi menjadi tiga, yaitu orang tua, petugas kesehatan, dan sistem
imunisasi. Uji chi-square digunakan untuk analisis statistik. Didapatkan 71(53%) anak berstatus imunisasi lengkap
sesuai jadwal, 42 (31,3%) lengkap tidak sesuai jadwal, 15 (11,2%) tidak lengkap, dan 6 (4,5%) belum pernah
mendapatkan imunisasi. Lima puluh satu (38,1%) mengalami missed opportunities yang berkaitan dengan faktor sistem
imunisasi (47%) dan faktor petugas kesehatan (43%). Anak dengan orang tua yang tidak memiliki akses ke media
informasi lebih banyak mengalami missed opportunity dibanding orang tua yang memiliki akses [RP :
2,57(IK95%:1,475-4,431)]. Lebih dari sepertiga anak mengalami MOV. Faktor terbesar yang mempengaruhi MOV
adalah sistem imunisasi dan petugas kesehatan. Oleh karena itu, peningkatan sistem imunisasi dan pelatihan tentang
imunisasi secara berkala perlu dilakukan agar dapat meningkatkan cakupan imunisasi.

Keywords: Kecamatan Sukarame Missed Opportunities Program Pengembangan Imunisasi (PPI) Vaksinasi