Main Article Content

Ayu Laisitawati
Abla Ghanie
Tri Suciati

Salah satu penyebab utama gangguan pendengaran adalah otitis media supuratif kronik (OMSK). OMSK dibagi menjadi 2 tipe
yaitu OMSK tipe aman (benigna) dan tipe bahaya (maligna). Gangguan pendengaran pada OMSK tipe bahaya (maligna) lebih
berat dibandingkan tipe aman (benigna) dikarenakan proses infeksi pada tipe ini sering melibatkan telinga bagian dalam
sedangkan pada OMSK tipe aman (benigna) proses infeksi tidak sampai mengenai telinga bagian dalam. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui adanya hubungan otitis media supuratif kronik dengan derajat gangguan pendengaran di RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintang (cross-sectional study).
Sampel penelitian ini adalah semua rekam medik penderita otitis media supuratif kronik di RSUP Dr. M. Hoesin Palembang pada
tahun 2014-2015. Dari 116 subjek, ditemukan 62 kasus OMSK tipe bahaya (maligna) dan 54 kasus OMSK tipe aman (benigna)
berturut-turut yitu derajat sedang berat (48,1%) dan derajat sedang (38,7%). Jenis gangguan pendengaran terbanyak untuk tipe
bahaya (maligna) dan aman (benigna) adalah gangguan pendengaran tipe konduktif dengan persentase berturut-turut 94,4% dan
43,5%. Terdapat hubungan antara OMSK dengan derajat gangguan pendengaran (p= 0,027) dan terdapat perbedaan rata-rata
ambang dengar yang sangat bermakna antara OMSK tipe aman (benigna) dan OMSK tipe bahaya (maligna) dengan nilai p=
0,000 serta terdapat hubungan antara OMSK dengan jenis gangguan pendengaran (p=0,000). Terdapat hubungan antara OMSK
dengan derajat gangguan pendengaran, dimana derajat gangguan pendengaran lebih berat pada tipe bahaya (maligna)
dibandingkan tipe aman (benigna).

Keywords: otitis media supuratif kronik (OMSK) derajat gangguan pendengaran jenis gangguan pendengaran