Main Article Content

Anggia Fabelita
Wresnindyatsih
Amirah Novaliani

Teratoma ovarium merupakan neoplasia sel germinal yang berasal dari sel germinal primordial dan tersusun dari tiga
lapisan embrional, yaitu ektoderm, endoderm, dan mesoderm. Teratoma timbul dari suatu ovum setelah pembelahan
meiosis dan berasal dari sel-sel totipoten. Teratoma dapat terbagi menjadi matur, immatur dan monodermal. Di Indonesia
masih sangat sedikit penelitian mengenai teratoma ovarium. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
usia, lateralitas dan ukuran tumor dengan gambaran histopatologi teratoma ovarium di RSUP Dr. Moh Hoesin Palembang.
Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan studi cross sectional. Sebanyak 65 sampel diambil secara
consecutive sampling dari data rekam medik di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dari 1
Juni 2013 – 1 Juni 2015. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan Chi square test dan Fisher’s exact test
diolah dengan SPSS versi 22. Usia penderita teratoma ovarium tertinggi adalah kelompok usia 21-30 tahun yaitu 24 kasus
(36,9%). Lateralisasi tumor teratoma ovarium terbanyak adalah unilateral kanan yaitu sebanyak 41 kasus (63,1%). Ukuran
tumor teratoma ovarium terbesar adalah > 10 cm sebanyak 34 kasus (47,9%). Tidak terdapat hubungan antara usia dengan
gambaran histopatologi teratoma ovarium (p=0,674). Tidak terdapat hubungan antara lateralisasi dengan gambaran
histopatologi teratoma ovarium (p=0,455). Terdapat hubungan bermakna antara ukuran tumor dengan gambaran
histopatologi teratoma ovarium (p=0,004). Tidak terdapat hubungan antara lateralitas dengan ukuran tumor teratoma
ovarium (p=0,063).

Keywords: Teratoma ovarium usia lateralitas ukuran tumor gambaran histopatologi