Studi Deskriptif Membandingkan Karakteristik Klinis Pasien Mioma Uteri dan Adenomiosis
Main Article Content
Mioma adalah tumor jinak uterus yang berasal dari miometrium sedangkan adenomiosis adalah kondisi jinak uterus ditandai dengan adanya kelenjar ektopik endometrium di miometrium. Kedua penyakit ini dipengaruhi oleh kadar estrogen yang tinggi dan sering ditemukan pada wanita usia reproduktif. Mioma dan adenomosis memiliki keluhan yang mirip, seperti dismenorhe, menorhagia dan pembesaran uterus sehingga secara klinis sulit dibedakan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik klinis mioma dan adenomiosis di RSUP Mohammad Hoesin.Penelitian ini menggunakan data sekunder di Instalasi Rekam Medis RSUP Mohammad Hoesin periode Januari 2015 sampai Desember 2015 dengan jumlah 131 sampel yang terdiri dari mioma 79 kasus dan adenomiosis 52 kasus.Mioma paling banyak ditemukan pada kelompok usia 35-49 tahun (68,4%), paritas terbanyak adalah nullipara (49,4%), menggunakan kontrasepsi hormonal (72,5%), IMT terbanyak adalah kategori obesitas (51,9%) dan keluhan terbanyak adalah benjolan di perut bawah (29,1%) sedangkan adenomiosis, paling banyak ditemukan pada kelompok usia 35-49 tahun (69,2%), paritas terbanyak adalah multipara (42,3%), memiliki riwayat operasi uterus (53,8%), IMT terbanyak adalah kategori normal (65,4%) dan keluhan terbanyak adalah dismenorhe (34,6%). Mioma paling banyak ditemukan pada pasien usia 35-49 tahun, nullipara, menggunakan kontrasepsi hormonal, obesitas dengan keluhan benjolan di perut bawah sedangkan adenomiosis paling banyak ditemukan pada pasien usia 35-49 tahun, multipara, memiliki riwayat operasi uterus dengan keluhan dismenorhe.